“Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah” dalam kata lain dimana antara yang kaya dan miskin. Kelas sosial merupakan bentuk segmentasi yang hierarkis dan alamiah, dikarenakan aspek hierarkis kelas sosial begitu penting bagi pemasar dan produsen untuk menentukan konsumen mana yang akan dituju dari produk yang telah diciptakan, apa untuk status yang lebih tinggi atau status yang lebih rendah. Memang disini begitu terlihat begitu ada ketidakadilan dan jarak terhadap konsumen, namun itu semua merupakan segmentasi yang alamiah karena semua sudah terjadi dan tercipta dengan sendirinya.
Peranan dan Status
Sepanjang kehidupan, seseorang akan terlibat dalam beberapa kelompok baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya : keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat diartikan sebagai Peranan dan Status.
a. Faktor Pribadi
Keputusan
seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya,
termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya
hidup, kepribadian dan konsep diri.
b. Faktor Psikologis
Pilihan
seseorang membeli juga dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama,
yaitu : motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap. Motivasi
seperti yang diterangkan oleh teori Robert Maslow: Dimulai dengan
kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul
kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian
kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan
dicintai), selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri,
pengakuan, status) dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan
diri (pengembangan dan perwujudan diri).
Pengaruh dari adanya kelas sosial terhadap perilaku konsumen begitu tampak
dari pembelian akan kebutuhan untuk sehari-hari, bagaimana seseorang dalam
membeli akan barang kebutuhan sehari-hari baik yang primer ataupun hanya
sebagai penghias dalam kelas sosial begitu berbeda. Untuk kelas sosial dari
status yang lebih tinggi akan membeli barang kebutuhan yang bermerek terkenal,
ditempat yang khusus dan memiliki harga yang cukup mahal.
Sedangkan untuk kelas sosial dari status yang lebih rendah akan membeli
barang kebutuhan yang sesuai dengan kemampuannya dan ditempat yang biasa saja.
Adapun yang merupakan ukuran kelas sosial dari konsumen yang dapat diterima
secara luas dan mungkin merupakan ukuran kelas sosial terbaik terlihat dari
pekerjaan, pendidikan dan penghasilan.
Menurut Ralph Linton Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian
yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya. Pada zaman dulu memang
kelas sosial atau yang lebih dikenal dengan kasta sudah ada, contohnya
seperti
· Brahmana (pendeta)
· Kesatria (prajurit dan pemerintah)
· Waisya (Pedagang)
· Sudra (Pelayan)
Menurut Engel, Blackwell dan miniard (1995) mengemukakan pendapat Gilbert dan Kahl yang menyebutkan bahwa ada sembilan variabel yang menentukan status atau kelas sosial seseorang, kesembilan variabel tersebut digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu sebagai berikut :
Variabel Ekonomi
a) Status pekerjaan
b) Pendapatan
c) Harta benda
Variabel Interaksi
a) Prestis individu
b) Asosiasi
c) Sosialisasi
Variabel Politik
a) Kekuasaan
b) Kesadaran kelas
c) Mobilitas
· Kesatria (prajurit dan pemerintah)
· Waisya (Pedagang)
· Sudra (Pelayan)
Menurut Engel, Blackwell dan miniard (1995) mengemukakan pendapat Gilbert dan Kahl yang menyebutkan bahwa ada sembilan variabel yang menentukan status atau kelas sosial seseorang, kesembilan variabel tersebut digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu sebagai berikut :
Variabel Ekonomi
a) Status pekerjaan
b) Pendapatan
c) Harta benda
Variabel Interaksi
a) Prestis individu
b) Asosiasi
c) Sosialisasi
Variabel Politik
a) Kekuasaan
b) Kesadaran kelas
c) Mobilitas