Kepribadian merupakan ciri watak
seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku individu. Kepribadian
sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang kas dimiliki seseorang.
Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan orang lain. Dasar pokok
dari perilaku seseorang adalah faktor biologis dan psikologisnya. Kepribadian
sendiri memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi
atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri aktual individu tersebut
(bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya
(bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana
dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi
oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan,
situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Kepribadian
itu memiliki banyak arti, bahkan saking banyaknya boleh dikatakan
jumlah definisi dan arti dari kepribadian adalah sejumlah orang yang
menafsirkannya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan
teori, penelitian dan pengukurannya.
MAY
mengartikan keperibadian sebagai “Personalitiy is a social stimus
value”. Artinya personality itu merupakan perangsang bagi orang lain.
Jadi bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita, itulah kepribadian
kita.
Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele, kepribadian
seseorang dibagi dalam 9 tipe yaitu :
- . Perfeksionis
Orang
dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan
menghindari marah.
- Penolong
- . Pengejar Prestasi
Para
pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang
produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
- . Romantis
Orang
tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri
serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra.
- . Pengamat
Orang
tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam
semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan
bodoh atau tidak memiliki jawaban.
- . Pencemas
termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa
diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.
- . Petualang
termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal
menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita.
- . Pejuang
Tipe
pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat,
memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
- . Pendamai
Para
pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan
orang lain dan menghindari konflik.
Nilai-nilai Individu
Nilai memainkan peranan yang sangat penting dalam
kehidupan bermasyarakat karena nilai sendiri merupakan ukuran mengenai baik dan
buruk, benar dan salah, pantas dan tak pantas. Nilai sangat mencerminkan suatu
kualitas pilihan dalam tindakan dalam hal apapun termasuk melakukan pembelian.
Teori nilai juga terbagi menjadi dua teori nilai objektif
dan teori nilai subjektif. Yang termasuk teori nilai objektif yaitu teori biaya
produksi dari Adam smith, teori dari biaya produksi tenaga kerja dari David
ricardo, teori nilai lebih dari Karl mark, teori nilai reproduksi dari Carey,
teori nilai pasar dari Humme dan Locke.
Pola yang dapat kita lihat dari nilai adalah perubahan
perilaku dan alasan seseorang dalam membelanjakan uang atau sember daya yang
mereka kelola dan mereka miliki. Semakin tinggi mereka menilai dari suatu
barang dan jasa terhadap kehidupan, maka makin tinggi pula apresiasi mereka
dalam memandang barang dan jasa tersebut dari segi konsumsi.
Konsep Gaya Hidup dan Pengukurannya
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis.
Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan
uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang
senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan
kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang
berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi
perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.
Gaya hidup
secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang
diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya.Perubahan gaya hidup membawa
implikasi pada perubahan selera (selera priadan wanita berbeda), kebiasan dan
perilaku pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan
untuk menikmati hidup. Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen :
- Pemasaran dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
- Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan. Jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok
- Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.
Hawkins
(dalam Nugroho, 2002) yang mengatakan bahwa pola hidup yang berhubungan
dengan uang dan waktu dilaksanakan oleh seseorang berhubungan dengan
keputusan. Orang yang sudah mengambil suatu keputusan langkah
selanjutnya adalah tindakan.
Gaya
hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara
psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang
menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan
bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian
bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada
pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan
sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan
akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang .
Pendekatan
gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan
variabel-variabel Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes
(minat), dan opini (pandangan-pandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu
yang dimiliki konsumen terhadap suatu objek tertentu bisa mencerminkan
gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang bisa juga dilihat dari apa yang
disenangi, ataupun pendapatnya mengenai objek tertentu.
Gaya
hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara
psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang
menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan
bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian
bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada
pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan
sosial-keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi
perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi
seseorang